Bioskin Indonesi

Bioskin Indonesi
Pelangsing Ampuh, Turun Berat Badan, Diet, Herbal Slim Fruta,

Selasa, 19 Juni 2018

MAAF ADALAH PINTU KEBAHAGIAAN KITA SENDIRI


Tak terasa, hari ini adalah hari ketiga Lebaran. Tak terasa satu tahun berlalu. Dan selama satu tahun tentu saja banyak yang kita alami. Kita berinteraksi dengan banyak orang, anak, istri, suami, boss, customer, anak buah , peer di kantor, tetangga, teman-teman kita, sanak saudara ...dst. 

Namanya juga  berinteraksi, ada yang membawa pengaruh positive (dan membuat kita tersenyum bahagia), ada juga yang membawa pengaruh negative (kesal, sebel, kecewa, frustasi, pengin teriak, pengin nangis, gedheg ...dst).

Padahal pada hari raya Idul Fitri ini  biasanya kita bersalam-salaman dan mestinya kita saling memaafkan? Benarkah?
Jangan-jangan hanya tangan kita yang bersalaman, hanya mulut kita yang mengucap kata maaf dan hanya bibir kita yang tersenyum? 
Jangan-jangan kita belum benar-benar memaafkan?

Dan saya mengerti , karena memang ada kesalahan yang sulit sekali dimaafkan!

Kebetulan hari ini saya akan menceritakan tentang dua teman saya.
Yang pertama, sebut saja, namanya Bastian. Bastian merasa dibenci oleh boss nya, (sebut saja namanya Larry), diperlakukan dengan tidak adil oleh  bossnya, dan konflik terus menerus dengan bossnya.
Bastian benci banget sama bossnya, dan bersumpah bahwa dia tidak akan pernah memaafkan Larry.

Problemnya Bastian terus menerus bekerja di situ, dan dia terus menerus membenci Larry dan tidak memaafkan Larry.  Apa akibatnya? Bastian pun stress terus dan tidak pernah bahagia. 
Sampai kemudian, tiga tahun kemudian, Larry (si boss) keluar dari perusahaan itu.
Dan barulah Bastian merasakan sedikit lega dan mulai merasa bahagia, pada akhirnya!
Tetapi, apakah kita harus menderita dulu tiga tahun, dan menyerahkan orang lain untuk mengontrol kebahagiaan kita? Bukankah mestinya kita yang mengontrol kebahagiaan kita sendiri?

Teman saya yang lain bernama Grace, yang kebetulan juga anakbuahnya Larry, dan juga dibenci oleh Larry, dan diperlakukan tidak adil
oleh Larry. Ternyata Larry ini hanya suka pada orang-orang “bawaannya” dia yang dia bawa dari perusahaan yang lama.
Tetapi bedanya Grace dan Bastian adalah ...
Grace santai-santai saja dan bersikap profesional.
Grace hanya mencoba melalukan yang terbaik dan bekerja keras untuk pekerjaannya.
 Bahwa Larry berkata kasar dan tidak fair kepadanya, Grace tidak begitu perduli.
Kata Grace,”Saya mengontrol kebahagiaan saya sendiri. Saya tidak akan menyerahkan kebahagiaan saya kepada Larry, kepada boss saya atau siapapun juga. Saya MEMILIH untuk bahagia! Saya memaafkan Larry demi kebahagiaan saya sendiri!”

Dan ternyata dengan prinsip itu, Grace santai-santai saja,
dia tidak begitu perduli dengan perlakuan Larry.
Dia telan saja perlakuan itu, tetapi Grace terus menerus mencoba
melakukan yang terbaik.
Akibatnya, Grace jauh lebih bahagia daripada Bastian, dia tidak  begitu memperdulikan perlakuan Larry kepadanya, 
padahal mereka berada dalam situasi yang sama dengan boss yang sama dengan perusahaan yang sama!
Dan pada saat Larry keluar,
Grace juga happy, tetapi memang Grace sudah happy dari dulu , dia tidak kehilangan 3 tahun seperti Bastian!

Dan ternyata ,
it is your choice to forgive someone or not,
and it is also your  choice to be happy or not.
Often your  choice to forgive someone will define your happiness.

Ternyata, merupakan pilihan kita sendiri untuk memaafkan orang lain atau tidak,
dan juga merupakan pilihan anda sendiri untuk merasa bahagia atau tidak.
Seringkali pilihan kita untuk memaafkan seseorang ternyata akan menentukan kebahagiaan kita.

Hidup ini adalah pilihan.
Kita bisa saja terus menerus berada di situasi negative.
Kita bisa terus menerus mengisi pikiran kita dengan dendam dan kemarahan.

Kita juga  bisa memilih untuk melepaskan diri dari semua feeling negative: kesakitan, kesedihan, kemarahan dan dendam.

Dan tentu saja yang paling penting, kita bisa memutuskan untuk memaafkan seseorang (bahkan yang tidak pernah meminta maaf!).
Karen memaafkan mereka (siapapun orangnya) adalah langkah awal bagi kita untuk mengobati hati kita dan membersihkan hati kita dari semua perasaan: marah, sedih,
kecewa, frustasi dan dendam!


Saya percaya proses
memaafkan adalah juga proses untuk belajar dan bertambah dewasa!

Karena ternyata, memaafkan orang lain itu adalah kunci untuk berdamai dengan diri kita sendiri, dan pintu untuk membuka kebahagiaan kita sendiri.

Maka maafkanlah,
siapapun yang (anda rasa) pernah bersalah kepada anda, bukan demi mereka tetapi demi kedamaian dan kebahagiaan anda sendiri!

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar